MAGETAN (Jatimnesia.com)- Merebaknya wabah Penyakit Mata dan Kuku (PMK) membuat Penjual Sapi (Blantik) Di Kabupaten Magetan Jawa Timur mengaku kesulitan menjajakan hewan ternaknya.
Mereka kerap menerima tolakan dari pembeli karena di wilayah Magetan banyak sapi yang terpapar wabah PMK.
Supriyadi (44), Blantik sapi warga Desa Turi, Kecamatan Panekan, mengatakan jika sapi – sapi miliknya sulit dijual kepada masyarakat akibat isu wabah PMK. ” Sulit sekali sekarang, ” kata Supriyadi, Kamis (19/5).
Supriyadi mengaku terpaksa keliling ke pasar – pasar luar daerah untuk menjajakan tujuh ekor sapi miliknya.” Pasar Kendal Ngawi khan gak tutup, Jadi ke Kendal hari pasaran Pon kemarin, ” ucapnya.
Karena ketidaktahuanya tentang wabah PMK, Supriyadi mengaku menyemprotkan obat seranngga ke hewan ternaknya agar tidak terpapar penyakit yang menyerang ternak berkaki belah tersebut. ” Setiap hari saya semprot obat serangga itu aja, ” pungkasnya.
Sebagai informasi, Pemkab Magetan menutup pasar hewan sejak 17 Mei lalu. Selain itu, 12 desa di 10 Kecamatan di isolasi mandiri (Isoman) menyusul 42 ternak mereka terpapar PMK.